sambungan postingan sebelumnya...
1. Zaman Orde Baru
Kenaikan kelas 3, hubungan pertemanan antara Lili dan Vitrop sudah seperti Dudung dan Maman aja, kerja keras mencari makan, walau upah tidak sepadan. Di zaman ini, mereka mulai melebarkan sayap, dengan menyeret dua makhluk lain bernama Lala dan Cong.
Cong sejatinya merupakan sasaran ejekan Vitrop, yang lumayan dekat dengan makhluk lebay satu ini. Karena Lili juga punya bakat terpendam untuk mengejek anak orang, maka dengan mudahnya Cong bisa melenggang masuk dan hampir menjadi bagian pertemanan antara Lili dan Vitrop. Dan seperti yang diketahui bersama, nasib Cong tak seberuntung dua tokoh kita sebelumnya –yang selalu jadi pihak pengejek, Cong selalu kebagian sial jadi pihak yang selalu diejek. Tapi Cong hebat. Mau aja nerima nasib yang nggak mengenakkan, dengan masih mau nongkrong sama Lili dan Vitrop. Sebenarnya, menurut pengakuan Vitrop, Cong ini nggak mau jadi bagian duo aneh, sarap dan lebay ini. Tapi karena nasibnya, yang lagi-lagi, nggak beruntung karena hampir selalu ditelantarkan teman-temannya, maka mau nggak mau dia akhirnya mau nongkrong bareng Vitrop dan Lili. Kasihan, lepas dari mulut buaya masuk ke mulut harimau. Lagian, Vitrop dan Lili nggak tega melihat nasib Cong seperti itu. Maka dengan penuh rasa perikehewanan, mereka menerima Cong sebagai bagian dari mereka. Dan akhirnya, mereka emang memungut Cong, untuk dirawat dengan cara yang tidak sewajarnya, tidak disayangi dan tidak diberi makan. Iyalah, emang Lili sama Vitrop emaknya?? Lagian dia sudah cukup kenyang dengan ejekan yang selalu mendarat mulus padanya kok.
Dan makhluk lain yang ikut terseret sama Vitrop dan Lili bernama Lala. Nggak tau bagaimana awalnya dia bisa ikut-ikutan jadi sarap. Tapi sepertinya hal ini didukung oleh letak geografis tempat duduknya yang dekat banget sama wilayah kekuasaan Vitrop dan Lili. Jadi, mereka bisa dengan mudah mengekspansi Lala, dan menghasut makhluk ini jadi sarap. Seperti juga Vitrop dan Lili, dia juga hobi mengejek Cong. Ah, makin malang aja nasibmu nak. Dan si Lala ini kadar ke-sarap-annya rasanya lebih hebat dari Lili dan Vitrop. Dengan pedenya, dia ngaku-ngaku dan menyebar fitnah yang luar biasa bohong kalau dia itu pacarnya idola remaja cewek masa kini, si ganteng Justin Bieber. Ah, kulaporin sama pacar aslimu, pasti pacarmu itu bilang nggak apa-apa, lho, La…heheh
Di zaman orde baru ini, tercetus nama Walla untuk menamai sekumpulan makhluk aneh yang sekarang beranggotakan 3 orang plus 1 additional person, yah si Cong itu. Soalnya dia rada gimana gitu kalo tau namanya dimasukkan dalam black list anggota Walla. Oh ya, bagi yang belum tau atau nggak mau tau, atau tau tapi malu-malu untuk mau tau, atau tau tapi pura-pura nggak tau, atau tau tapi lupa lagi, atau belum tau dan sama sekali nggak berniat cari tau atau sejenisnya, Walla singkatan dari wanita giLLa… J
Dan yang perlu dicatat, Walla punya hobi nongkrong nggak jelas, dengan hotspotnya yaitu di samping perpus atau di belakang kelas (kalau sinar matahari ogah mampir di situ), sambil ngobrol panjang lebar tapi nggak tau topiknya apaan, dan yang selalu jadi agenda utama kalo nongkrong di kedua hotspot, adalah ngeliatin kangkung dan rumpun ilalang yang tumbuh menjalar nggak karuan plus menghitung rupa-rupa kecebong yang berenang-renang ke tepian yang tersesat di antara tanaman kangkung yang menjalar.
Geng Walla juga punya reputasi khusus dalam menghancurkan sekolah. Yaitu meski teman sekelas pada kompak nggak masuk sekolah karena tau nggak bakalan belajar, tapi geng satu ini patut dicantumkan namanya dalam museum rekor Indonesia, sebagai pelajar SMP 5 paling manis dan rajin, karena meski sekolah sepi layaknya kuburan yang lupa-lupa ingat, mereka teteup aja masuk. Aktivitas mereka ini sempat membuat pak Satpam bertubuh gempal dan berkumis tebal yang sebal sama anak nakal yang pulang malam cuma bikin kesal jadi iri melihatnya. Ini anak-anak aneh pada mau bantuin saya jaga pagar ya? Wah, belum tau nih Pak Satpam. Kan prinsip mereka BELAJAR NGGAK BELAJAR ASAL NGUMPUL.
Dan memang kegiatan itulah yang mereka lakukan selama hari-hari terakhir mereka di sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar